Senin, 10 Januari 2011

SEJARAH PERKEMBANGAN MADRASAH MANABI'UL FALAH

SEJARAH PERKEMBANGAN
MADRASAH MANABI’UL FALAH
NGEMPLAK KIDUL MARGOYOSO PATI

Oleh: Nur Yasin

Bismillahir Rohmanir Rohiem

Bermula dari keprihatinan Romo Kyai Muzaiyin Haromain akan minimnya pengetahuan Agama bagi anak-anak kecil yang ada di desa Ngemplak kidul, terutama yang ada di sekitar kediaman beliau. Maka beliau berinsiatif untuk memikirkan nasib mereka, bagaimana sekiranya anak-anak kecil itu tidak terlanjur lelap dalam gelapnya kebodohan tentang ilmu agama. Atau setidaknya mereka bisa membaca Al-Qur’an dan menulis Arab.
Dengan niat yang bulat nan tulus, Romo K. Muzaiyin mengajak sebagian tokoh masyarakat Ngemplak kidul seperti Bapak KHA. Choliq Abdillah, Bapak KH.Ahmad Mu’adz Syukron dan Bapak Badri Rosyid Ridlo beserta para pemuda yang telah menamatkan pendidikan di Pesantren maupun Madrasah Aliyah. Beliau berinsiatif untuk mendirikan Madrasah Diniyah dalam rangka untuk mengentaskan kebodohan agama yang telah menimpa sebagian besar pemuda yang ada di wilayah Ngemplak kidul bagian timur.
Setelah mendapatkan berbagai masukan, saran dan pertimbangan dari berbagai pihak, maka diadakanlah rapat yang pertama kali pada hari Jum’at legi, tanggal 01 Robi’ul Awwal 1398 /10 Pebruari 1978, dengan menghasilkan kesepakatan untuk mendirikan Madrasah/tempat belajar dengan waktu belajar siang hari (masuk jam 02.00 siang) yang sementara bertempat menumpang di rumah Bapak Mu’tamad (bekas rumah Bapak Zubair), yang terletak di Jl. Ronggokusumo Ngemplak kidul (bekas gedung BPUI Margoyoso dan sekarang menjadi perumahan guru PIM)).
Kemudian diadakan rapat yang kedua pada malam Jum’at Pon tanggal 08 Robi’ul Awwal/16 Pebruari 1978, dengan membentuk Susunan Pengurus sebagai berikut :
1. Pelindung : 1. Kepala Desa Ngemplak kidul
(alm. Bpk.KH. Abdul Aziz Ma’shum)
2. Sekretaris Desa Ngemplak kidul
(alm. Bpk.Tamrin).
2. Penasehat : 1. Bapak KH. Abdullah Salam Kajen (alm.)
2. Bapak KHMA. Sahal Mahfudz Kajen.
3. Ketua : K. Muzaiyin Haromain (alm.)
4. Wk. Ketua : KH. Ahmad Mu’adz Syukron
5. Sekretaris : H. Abd. Djamil badri
6. Bendahara : H. Munawar Abdillah
7. Kepala Madrasah : KHA. Choliq Abdillah
8. Wk. Kepala : Badri Rosyid Ridlo
Selain menetapkan pengurus, juga mengamanatkan kepada ketua pengurus untuk mencarikan nama yang baik dan tepat bagi Madrasah yang baru didirikan serta menetapkan 12 orang pengajar.
Setelah melalui pemikiran dan pertimbangan yang panjang serta memohon petunjuk dari Allah SWT, maka didapatkanlah sebuah nama yang indah yaitu “MANABI’UL FALAH” yang artinya “Beberapa sumber kebahagiaan” kemudian disingkat menjadi “MMF”.
Madrasah Manabi’ul Falah yang pada akhirnya populer di masyarakat dengan sebutan “MANABE’ ” ini, mulai dibuka pada hari Rabu Pon tanggal 13 Robi’ul Awwal 1398 Hijriyah, bertepatan dengan tanggal 22 Pebruari 1978. Dipilihnya hari Rabu untuk mulai masuk sekolah ini, karena hari Rabu diyakini sebagai hari yang baik untuk memulai sesuatu, terutama untuk menuntut ilmu menurut Kitab Ta’limul Muta’allim.
Berkat animo masyarakat sekitar yang begitu antusias, Madrasah Manabi’ul Falah pertama kali dibuka sebagai langkah awal dengan membuka 3 (tiga) kelas khusus putra sebagai berikut :
1. Kelas Persiapan dengan 28 siswa.
2. Kelas Diniyah A dengan 16 siswa.
3. Kelas Diniyah B dengan 8 siswa.
Madrasah Manabi’ul Falah ini pertama kali diasuh oleh 12 orang tenaga pengajar sukarela/tanpa bisyaroh dengan menggunakan sistem salaf murni (100 % agama). Dan muridnya tidak diwajibkan membayar SPP/Khoirot tiap bulan. Kemudian untuk menciptakan suasana belajar yang tertib, disiplin dan managemen yang baik, maka pada tanggal 20 Robi’ul Awwal 1398/29 Maret 1978, Pengurus Madrasah mengadakan rapat di Kediaman Bapak Penasehat (Bapak KHMA. Sahal Mahfudz Kajen) dengan keputusan sebagai berikut :
1. Madrasah Manabi’ul Falah menerima Khoirot sukarela.
2. Membentuk tim perumus tata laksana (tata tertib murid dan guru).
Agar terwujud suatu wadah untuk mengembangkan kreatifitas dan aktifitas siswa, terutama yang berkenaan dengan keorganisasian, maka pada tanggal 01 Nopember 1978 dilahirkanlah sebuah organisasi kesiswaan bagi siswa Manabi’ul Falah yang bernama “HIMPUNAN SISWA MANABI’UL FALAH” yang kemudian disingkat “HISMA” , sebagai wadah yang menampung semua kegiatan dan aktifitas siswa Manabi’ul Falah.
Berkat Anugerah Allah SWT, pada hari Rabu legi tanggal 13 September 1978, Madrasah Manabi’ul Falah menempati gedung baru yang terletak di sebelah barat kediaman Bapak K. Muzaiyin Haromain, tepatnya di sebelah selatan Pondok Pesantren Mathali’ul Huda (PMH Romo), sekaligus membuka Tingkat Tsanawiyah untuk yang pertama kalinya pada Tahun Ajaran 1978/1979 dengan 12 siswa untuk kelas I. Dan selanjutnya pada Tahun Ajaran 1979/1980 kelas I sebanyak 23 siswa, tahun Ajaran 1980/1981 dengan 52 siswa.
Seiring dengan semakin bergemanya nama “Madrasah Manabi’ul Falah” yang populer di masyarakat dengan sebutan “Manabe’… “ semakin pesat pula perkembangan yang dicapainya di berbagai bidang kegiatan. Terutama setelah dibentuknya Pengurus Kepamukaan pada tanggal 31 Oktober 1981 dan mendapatkon nomor Gudep Pati 1401 dari Kwartir Cabang Pati. Madrasah Manabi’ul Falah selalu aktif di bidang Kepramukaan, sehingga selalu menjadi yang terbaik pada setiap pelaksanaan kegiatan-kegiatan kepramukaan yang pernah diikutinya, baik di tingkat Kecamatan maupun ditingkat Kabupaten. Hal ini dibuktikan dengan adanya setumpuk penghargaan kepramukaan yang didapatkannya. Diantaranya menjadi juara I Perkemahan Pramuka Tingkat SLTP/SLTA/MTs/MA se Kec. Margoyoso dalam rangka HUT kemerdekaan RI ke 41, Juara ke III Lomba gerak jalan dalam rangka peringatan HUT kemerdekaan RI ke 41 pada tahun yang sama. Demikian pula untuk tahun-tahun berikutnya, siswa-siswa Manabe’ selalu menjadi yang terbaik. Bahkan sempat menjadi juara ke III dalam perkemahan dan Lomba Penghijauan Napak Tilas route Gerilya Munadi yang diselenggarakan oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Cabang Pati bekerja sama dengan Saka Wana Bhakti Kwarcab XI-18 Pati tanggal 27 s/d 31 Desember 1988 di Desa Godo Kec. Winong kab. Pati.
Dan tidak hanya itu saja, segudang prestasi yang pernah diukir oleh Madrasah Manabi’ul Falah. Di bidang Olah ragapun pada waktu itu siswa-siswa Manabe’ selalu menjadi yang terbaik. Terutama di bidang Olah Raga Bola Volly, berkat motivasi dan dorongan dari Bapak Pengurus Madrasah, Al-Hamdu lillah atlit-atlit Manabe’ selalu menjadi yang lebih ungggul dari yang lain, terutama di tahun 1989 dan tahun 1990 –an.
Tidak cukup itu saja, Madrasah Manabe’ yang meluluskan alumninya pertama kali pada Tahun Ajaran 1984/1984 sebanyak 5 orang itu, disetiap upacara-upacara hari besar nasional tingkat Kecamatan (terutama pada upacara-upacara HUT Kemerdekaan RI), siswa-siswanya selalu menjadi idola. Derap langkahnya yang tegap, rapi dan penuh kewibawaan namun mudah diatur itu, membuat semua mata peserta upacara terpesona olehnya. Makanya, bukan merupakan suatu hal yang mengherankan bila siswa-siswa Manabe’ selalu dekat dan didekati oleh para pelatihnya, sehingga seringkali menimbulkan kecemburuan siswa-siswa dari sekolah lain.
Dengan adanya perkembangan jumlah siswa yang cukup signifikan dari tahun ke tahun, serta adanya tuntutan dari siswa, orang tua siswa, wali murid serta tokoh masyarakat, maka Madrasah Manabi’ul Falah yang semula hanya membuka jenjang pendidikan Tingkat Diniyah dan Tsanawiyah. Maka pada Tahun Ajaran 1981/1982, Madrasah Manabi’ul Falah membuka jenjang pendikan untuk Tingkat Aliyah masuk siang. Pertama kali kelas I Aliyah sebanyak 8 siswa. Dan selanjutnya pada Tahun Ajaran 1982/1983 kelas I dengan murid sebanyak 6 siswa, pada Tahun Ajaran 1983/1984 kelas I sebanyak 8 siswa, pada Tahun Ajaran 1984/1985 kelas I sebanyak 20 siswa, pada tahun Ajaran 1985/1986 kelas I sebanyak 20 siswa, pada Tahun ajaran 1986/1987 kelas I sebanyak 24 siswa, pada Tahun ajaran 1987/1988 kelas I sebanyak 17, pada Tahun ajaran 1988/1989 kelas I sebanyak 17 siswa, pada Tahun ajaran 1989/1990 kelas I sebanyak 14 siswa, pada Tahun Ajaran 1990/1991 kelas I sebanyak 22 siswa, pada Tahun Ajaran 1991/1992 kelas I sebanyak 12 siswa. Pada Tahun ajaran 1992/1993 kelas I sebanyak 19 siswa, pada Tahun ajaran 1993/1994 kelas I sebanyak 16 siswa, pada Tahun Ajaran 1994/1995 kelas I sebanyak 23 siswa, pada Tahun ajaran 1995/1996 kelas I sebanyak 17 siswa, pada Tahun Ajaran 1996/1997 kelas I sebanyak 26 siswa, pada Tahun ajaran kelas I 1997/1998 sebanyak 12 siswa.
Dalam rangka untuk mempersiapkan kader-kader yang selangkah lebih handal dibidang ilmu agama, maka pada tahun Pelajaran 1986/1987 Madrasah Manabi’ul Falah membuka jenjang pendidikan Tingkat “Wustho” setingkat Tsanawiyah, namun dengan sistem Kurikulum agama salaf 100 %. Jenjang pendidikan specialis agama salaf yang masuknya mensyaratkan nilai rata-rata minimal 6,5 (enam koma lima) ini masuk perdana dengan 20 siswa . Dan tiga tahun kemudian, yaitu Tahun Pelajaran 1989/1990, Madrasah Manabi’ul Falah membuka tingkat “Ulya” sebagai jenjang lanjutan dari Tingkat Wustho.
Namun, ke-dua jenjang pendidikan yang sempat menjadi dambaan para siswanya ini, terpaksa harus dihapuskan pada Tahun Pelajaran 1998/1999 untuk tingkat Wustho, dan berakhir pada Tahun Pelajaran 2000/2001 untuk tingkat Ulya (Dan kini Wustho dan Ulya hanya tinggal kenangan yang semoga tak kan terlupakan, dan semoga saja suatu saat nanti bisa terlahir kembali- amien .. )
Madrasah Manabi’ul Falah yang telah diperingati “Dasa Warsanya” pertama pada tanggal 13 Robi’ul Awwal 1408 H/ 05 Nopember 1987 ini, sempat membuat kejutan yang cukup inovatif positif pada peringatan Hari Lahirnya yang ke 10 dengan mengadakan berbagai kegiatan Bhakti sosial, Khitan masal, Kirab dan Lomba MTQ se-Kecamatan Margoyoso. Kemudian pada peringatan hari Lahirnya yang ke 11 pada tanggal 08 Robi’ul Awwal 1409/19 Oktober 1989, juga mengadakan berbagai kegiatan dengan mengadakan kegiatan Bhakti sosial, Cllass metting dan Praktek Manasik haji, yang pada waktu itu belum pernah dipraktekkan oleh siswa-siswa dari Madrasah lain di wilayah Margoyoso. Yang kemudian diikuti oleh Madrasah lain, bahkan berbagai organisasi keagamaan lainnya.
Kurikulum yang digunakan oleh Madrasah Manabi’ul Falah dari tahun pertama didirikannya pada Tahun Pelajaran 1981/1982 sampai dengan Tahun Pelajaran 1997/1999 adalah dengan menggunakan sistem salaf (75 % agama dan 25 % umum) dan masuk awal Tahun Pelajaran bulan Syawal. Sistem Krikulum salaf ini sampai sekarang (Tahun Pelajaran 2001/2002) masih digunakan bagi siswa Madrasah Aliyah Manabi’ul Falah yang masuk siang, meskipun awal tahun pelajaran dimulai dengan bulan Juli.
Meskipun telah dibuka Madrasah Aliyah dengan sistem baru yang menggunakan Kurikulum Depag plus Salaf dan masuk pagi pada tahun Pelajaran 1998/1999, namun Madrasah Aliyah Manabi’ul Falah yang menggunakan sistem salaf tetap dibuka seperti semula (masuk siang dengan muatan Kurikulum 75 % agama dan 25 % umum) yang pada tahun Pelajaran 1998/1999 Kelas I sebanyak 19 siswa, pada Tahun Pelajaran 1999/2000 kelas I sebanyak 16 siswa, pada Tahun Pelajaran 2000/2001 Kelas I sebanyak 21 siswa dan pada tahun Pelajaran 2001/2002 Kelas I sebanyak 11 siswa.
Setelah mengamati perkembangan siswa di Madrasah Tingkat Aliyah Manabi’ul Falah yang tidak begitu signifikan, bahkan siswa cenderung semakin berkurang. Apalagi setelah ditinggalkan oleh Bapak K. Muzaiyin Haromain yang telah wafat pada hari Jum’at Pahing tanggal 25 Muharram 1411 H. bertepatan dengan tanggal 17 Agustus 1990, Madrasah Manabi’ul Falah mulai cenderung surut, baik kegiatan-kegiatannya maupun jumlah siswanya yang semakin berkurang. Sehingga Pengurus dengan dibantu oleh para guru berinsiatif untuk mengedarkan angket kepada para guru dan siswa agar ada gambaran solusi untuk mengatasi keadaan ini. Dari angket itulah terdapat beberapa masukan, diantaranya ada yang mengusulkan perubahan sistem Kurikulum, ada yang mengusulkan masuk pagi dengan mengikuti Kurikulum Departemen Agama dan mengikuti Ujian Negara, mengingat selama ini hanya menggunakan sistem Kurikulum salaf dan mungkin tuntutan masyarakat pun demikian, dan ada yang mengusulkan masuk pagi dengan sistem Kurikulum Depag dan salaf, serta ada yang mengusulkan membuka jenjang pendidikan Aliyah Putra-putri.
Dari hasil angket maupun masukan itulah kemudian dirumuskan dalam sidang yang dihadiri oleh pengurus Madrasah dan para Guru serta bapak Penasehat (Bapak KHMA. Sahal Mahfudz), yang akhirnya memutuskan untuk membuka Madrasah Aliyah dengan mengikuti SKB 3 menteri, yang masuk tahun Pelajaran baru dimulai bulan Juli.
Kendatipun demikian, untuk merealisasikan keputusan tersebut di atas tak semudah apa yang dibayangkan. Sehingga keputusan tersebut hanya sempat menjadi sebuah wacana yang menimbulkan pro dan kontra. Maklum, kultur yang ada di Madrasah Manabi’ul Falah adalah Kultur yang begitu kental dengan nuansa budaya santri salaf, yang tak membolehkan menuntut ilmu dengan tujuan unsur duniawi, sedangkan Madrasah yang mengikuti SKB 3 menteri dikhawatirkan ada indikasi mengejar unsur duniawi. Apalagi dengan membuka Madrasah untuk putra-putri yang masuk dalam waktu yang bersamaan, yang bagi santri memang dipandang tidak begitu baik.
Untuk itulah, meskipun sudah ada keputusan namun dalam pelaksanaannya masih menunggu waktu dan perlu penggodogan yang matang dengan melalui pendekatan-pendekatan dan menghimpun masukan-masukan, serta saran-saran dari berbagai pihak.
Hingga akhirnya, pada rapat tanggal 30 Maret 1998 memutuskan untuk membuka Madrasah Tingkat Tsanawiyah dan Aliyah untuk putra-putri masuk pagi (Jam 07.00) dengan menggunakan Kurikulum Departemen Agama RI, mengikuti Ujian Negara dan tetap menggunakan Kurikulum Salaf, sesuai dengan tuntutan keadaan yang ada sekarang. Hal ini dilakukan bukan berarti untuk mengejar duniawi. Namun, untuk mengantisipasi kemerosotan jumlah murid yang terjadi dan untuk menjaga Madrasah Manabi’ul Falah agar tetap eksis.
Madrasah yang mengikuti Kurikulum Depag plus Salaf ini kemudian diajukan Ijin Operasionalnya ke Kantor Departemen Agama Wilayah Jawa Tengah, melalui Permohonan Ijin Operasional tertanggal 30 Maret 1998. Dan kemudian mendapatkan Piagam Pendirian Madrasah Swasta dari Departemen Agama Kantor Wilayah Propinsi Jawa Tengah Nomor : Wk/5.c/PP.03.2/3738/1998, tanggal 18 September 1998 dengan status Terdaftar dan diberikan Nomor Statistik : 212 3318 16 067 untuk tingkat Tsanawiyah. Dan Nomor : Wk/5.a/PP.03.2/3991/003/1998, tanggal 16 Oktober 1998 dengan status Terdaftar dan diberikan Nomor Statistik Madrasah (NSM) : 312331816335 untuk Tingkat Aliyah.
Madrasah Manabi’ul Falah dengan sistem baru (non salaf murni) ini masuk pertama kali tanggal : 20 Juli 1998 ini diasuh oleh 12 Guru dan 2 Tenaga Administrasi. Dan sejak dibuka pada Tahun Pelajaran 1998/1999 dengan jumlah murid kelas I sebanyak 29 murid terdiri dari 21 siswa dan 8 siswi. Dan pada Tahun Pelajaran 1999/2000 siswa kelas I sebanyak 42 murid, terdiri dari 28 siswa dan 14 siswi, Pada tahun Pelajaran 2000/2001 kelas I sebanyak 78 murid, terdiri dari 54 siswa dan 24 siswi, tahun Pelajaran 2001/2002 Kelas I sebanyak 96 murid, terdiri dari 52 siswa dan 44 siswi.
Seiring dengan semakin majunya Madrasah Manabi’ul Falah dan semakin berkembangnya pola pikir bagi para pengelonya. Maka pada awal Tahun Pelajaran 1999/2000, dibentuklah organisasi untuk siswa putri Manabi’ul Falah yang bernama “HISMI” kata singkat dari “HIMPUNAN SISWA MANABI’UL FALAH PUTRI”. Hal ini membuktikan bahwa Manabi’ul Falah itu Islami, karena Islam tidak membedakan jenis kelamin.
Al-Hamdulillah, dengan tanpa mengesampingkan Madrasah Aliyah Manabi’ul Falah yang tidak mengikuti ujian negara, Madrasah Aliyah Manabi’ul Falah yang mengikuti sistem baru ini cukup mengalami perkembangan dan kemajuan yang cukup signifikan, dengan semakin bertambahnya siswa dari tahun ke tahun. Sehingga pada Tahun Pelajaran 2000/2001 dapat menamatkan 23 siswa, 20 lulus mengikuti EBTANAS dan 3 lulus tanpa mengikuti EBTANAS (salaf). Pada Tahun Pelajaran 2001/2002 meluluskan dan mewisuda sebanyak 55 murid yang terdiri dari 37 siswa, 10 siswi pagi (semua lulus UAN) 7 siswasalaf. Kemudian pada Tahun Pelajaran 2002/2003 mewisuda 75 murid yang terdiri dari 43 siswa, 23 siswi pagi (semua lulus UAN) dan 12 siswa salaf (3 lulus UAN). Dan pada Tahun Pelajaran 2003/2004 Madrasah Manabi’ul Falah mewisuda 70 murid terdiri dari 38 siswa dan 32 siswi. Pada Tahun Pelajaran 2004/2005 Madrasah Manabi’ul Falah mewisuda 104 murid yang terdiri dari 85 siswa pagi (52 putra, 33 putri semua lulus Ujian Nasional) dan 19 siswa salaf (12 lulus mengikuti UN, 7 murni salaf. Sedangkan pada Tahun Pelajaran 2005/2006 akan mewisuda 96 murid terdiri dari 77 murid pagi (45 putra, 32 putri) dan 18 salaf (7 mengikuti UN, 11 murni salaf).
Seiring dengan adanya kebijakan pemerintah diakuinya pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan formal dan diberi hak untuk menyelenggarakan Program Wajardikdas (Wajib Belajar Pendidikan Dasar) 9 Tahun, maka Madrasah Manabi’ul Falah pada Tahun Pelajaran 2002/2003 mengajukan ijin operasional sebagai Pondok Pesantren Penyelenggara Wajardikdas tingkat Wustha yang dapat menyelenggarakan Ujian Negara setingkat SMP dan mendapatkan SK Pendirian dari Departemen Agama Kab. Pati No. Mk.07/3.d/PP.00.7/1552/2003 dan mendapatkan Piagam Terdaftar No. : Mk.07/3.d/PP.00.7/1554/2003 dengan Nomor Statistik : 412331818100. Adapun siswa peserta program Wajardikdas ini adalah siswa MTs. Salaf yang tidak mengikuti Ujian Negara di MTs. Dan seiring itu pula Madrasah Manabi’ul Falah Salaf terdaftar sebagai Madrasah Diniyah Tingkat Ula, Tingkat Wustha dan Tingkat Ulya pada Kantor Departemen Agama Kabupaten Pati dan sebagai anggota Kelompok Kerja Madrasah Diniyah baik tingkat Kabupaten Pati maupun tingkat Kecamatan Margoyoso. .
Dengan selalu berusaha untuk maju dalam rangka untuk optimalisasi dan proporsionalisasi sarana maupun prasarana, Al-Hamdu lillah Madrasah Aliyah Manabi’ul Falah pada Tahun Pelajaran 2001/2002 dapat menambah 6 lokal lantai 2 di Kampus II. Dan pada Tahun Perlajaran berikutnya dapat menyelesaikan lantai III, sehingga pada Tahun Pelajaran 2004/2005 lantai III gedung MMF sudah bisa ditempati untuk kegiatan belajar mengajar. Dan pada Tahun Pelajaran 2005/2006 lantai III bisa lebih sempurna lagi dengan sekat jati baru dan lantai keramik dengan fasilitas angin sepoi-sepoi.
Berkat karunia Allah SWT serta kekompakan para pengelola dan segenap jajaran karyawan dan dewan guru, Madrasah Manabi’ul Falah semakin mendapat kepercayaan dari masyarakat dan pemerintah, sehingga Madrasah Manabi’ul Falah mempunyai status terakreditasi dan bisa menyelenggarakan Ujian Negara sendiri.
Dan dalam rangka untuk menjadi yang terbaik (Best is the best Islamic Scool ), Insya Allah pada Tahun Pelajaran yang akan datang, Madrasah Manabi’ul Falah akan menyempurnakan pembangunannya, baik fisik maupun non fisik dan selalu berusaha untuk maju.
Manabe’ …. memang selangkah lebih maju ….
Demikian sejarah tentang perkembangan Madrasah Manabi’ul Falah. Semoga dengan semangat perjuangan yang disertai dengan keikhlasan, kebersatuan, kebersamaan, kekompakan, saling asih, asah dan asuh, Madrasah Manabi’ul semakin Jaya dan maju Amien Ya Robbal Alamien. Jayalah Madrasahku, jayalah Manabi’ul Falahku…..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar